Cara Mengatur Suhu Dan Kelembaban Pada Penetasan Telur
Mesin penetas telur bisa diartikan sebagai rumah bagi telur-telur yang layak untuk ditetaskan, sebagai sebuah rumah tentunya diharuskan memiliki kondisi yang layak untuk dihuni seperti halnya ruangan yang dalam keadaan bersih dan nyaman bagi telur tersebut.
Kondisi yang nyaman bisa diartikan tanpa ada gangguan baik dari dalam maupun dari luar mesin penetas terhadap penghuninya, contoh gangguan dari dalam ialah tidak idealnya suhu dan tingkat kelembapan atau juga kerusakan komponen vitalnya. Kemudian gangguan dari luar contohnya serangan dari para hama seperti semut, tikus atau bahkan ular yang tentunya dapat mengganggu jalannya proses inkubasi.
Sebagai seorang breeder (sebutan bagi penetas telur) kita diharuskan untuk menjaga kondisi rumah bagi telur-telur tetas tersebut dalam kondisi senyaman mungkin dan terhindar dari berbagai gangguan baik dari dalam maupun dari luar seperti penjelasan tadi.
Pada artikel kali ini Admin sedikit akan membahas mengenai cara mengatasi gangguan dari dalam mesin penetas telur yakni tentang bagaimana Cara Mengatur Suhu dan kelembapan Pada Penetasan Telur, sebagian orang khususnya pemula cukup kesulitan dalam hal ini, maka anda yang mengalami permasalahan serupa bisa dibaca dan dipelajari baik-baik pembahasan artikel ini.
Kenali Suhu Dan Kelembaban Di Sekitar Kita
Tingkat kelembapan suatu lingkungan berkaitan dengan tekanan udara dan suhu dari lingkungan itu sendiri yang artinya secara geografis sangat mempengaruhi. Lingkungan yang berada di dataran tinggi memiliki tingkat kelembapan yang tinggi pula hal ini disebabkan oleh tekanan udara pada dataran tinggi sangatlah besar, sebaliknya lingkungan yang berada di dataran rendah memiliki tingkat kelembapan yang cenderung lebih rendah hal ini disebabkan karena tekanan udara di dataran rendah lebih kecil.
Dari sini langkah pertama adalah anda harus mengenal atau mengetahui dimana letak geografis dari rumah anda sehingga nantinya bisa memprediksi apakah tingkat kelembapan lingkungan yang mempengaruhi mesin penetas telur anda besar atau kecil.
Setting Suhu Dan Kelembaban Pada Mesin Penetas
Setelah anda sudah mengetahui letak geografis lingkungan anda maka anda sekarang perlu untuk mencoba menghidupkan mesin penetas telur yang akan digunakan, test hingga suhu yang ada didalam mesin penetas telur meningkat dan mencapai batas idealnya contoh untuk penggunaan telur ayam 37-39 derajat celcius.
Setelah itu anda perlu mengukur tingkat kelembapan yang ada didalam ruangan mesin penetas tersebut dengan sebuah alat yang dinamakan higrometer, apabila mesin penetas telur yang anda gunakan memiliki beberapa rak susun maka anda perlu mengukur tingkat kelembapan dan suhu setiap rak nya karena tentunya baik suhu dan tingkat kelembapan di setiap rak pasti berbeda-beda dan memiliki selisih, disinilah pentingnya melakukan kalibrasi suhu dan kelembapan yang benar.
Dalam melakukan test terhadap suhu dan kelembapan mesin penetas telur anda perlu melakukannya seharian penuh sebelum telur tersebut dimasukkan, lakukan pengukuran di pagi, siang dan malam hari untuk meneliti apakah suhu dan tingkat kelembapan ruangan mesin penetas telur sudah sesuai dengan kebutuhan dari telur tetas tersebut.
Baca Juga : Panduan Lengkap menetaskan telur
Perlu diketahui kebutuhan suhu untuk penggunaan telur ayam, bebek dan entok berkisar antara 37-39 derajat celcius dengan kebutuhan kelembapan telur ayam berkisar 50-60% dan untuk penggunaan telur bebek atau entok berkisar 75-85%. Suhu yang di butuhkan telur burung 36-37 derajat Celcius kelembaban telur burung 60-70%. Maka anda harus memastikan bahwa baik di pagi, siang atau malam hari suhu dan tingkat kelembapan ruangan mesin penetas telur harus berada di kisaran tersebut.
Lalu Apa Yang Akan Terjadi Apabila Tingkat Kelembapan Tidak Sesuai Batas Idealnya?
Kelembapan pada ruangan mesin penetas telur yang terlalu rendah bisa menyebabkan embrio dehidrasi dan membuat embrio didalam telur kepanasan yang bisa menyebabkan kematian pada embrio tersebut, kalaupun anakan bisa menetas besar kemungkinan akan mengalami kecacatan seperti penyakit kaki kering.
Sedangkan apabila tingkat kelembapan terlalu tinggi bisa membuat air hasil penguapan masuk kedalam cangkang dan mengganggu embrio didalamnya. Maka disinilah pentingnya menjaga kestabilan tingkat kelembapan pada ruangan mesin penetas telur.
Apabila tingkat kelembapan terlalu tinggi atau terlalu rendah maka bagaimana cara untuk meningkatkan atau menurunkan tingkat kelembapan tersebut?
Prinsip atau cara kerja kelembapan pada penggunaan mesin penetas telur ialah semakin lebar wadah atau nampan air yang digunakan maka semakin tinggi pula tingkat kelembapan yang dihasilkan dan sebaliknya semakin sempit nampan atau wadah air yang digunakan maka semakin rendah pula kelembapan yang didapat.
Maka apabila dalam suatu percobaan mesin penetas telur anda didapati tingkat kelembapan yang tinggi maka anda perlu mengganti nampan dengan ukuran yang lebih kecil atau sempit, sedangkan apabila tingkat kelembapan yang dimiliki sangat rendah maka anda perlu mengganti nampan dengan ukuran yang lebih lebar atau menambah penggunaan nampan tersebut.
Demikian penjelasan cara mengatur suhu dan kelembaban penetasan telur semoga bermanfaat bagi pemula yang sebelumnya kurang memahami konsep kelembapan pada mesin penetas telur dan pentingnya menjaga kestabilan tingkat kelembapan pada mesin penetas telur bisa semakin teliti dan bisa mengatasi permasalahan yang datang.