Cara Menetaskan Telur Bebek Menggunakan Mesin Penetas Telur



Cara menetaskan telur bebek

Dalam proses penetasan telur itik atau telur bebek tidak bisa dilakukan oleh indukan bebek itu sendiri. Penyebab nya adalah Karena bebek tidak bisa mengerami telur nya walaupun mengeram daya tetas akan rendah karena dari perilaku indukan yang tidak serius dalam mengerami telur nya.

Maka para peternak bebek biasa nya menitipkan ke ayam atau entok yang sedang mengeram, akan tetapi hal itu akan kurang efektif apabila kita ingin mengembangkan bisnis penetasan telur bebek untuk pedaging atau pembibitan.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas Cara Menetaskan Telur Bebek Menggunakan Mesin Penetas Telur pelajari dengan teliti dalam menetaskan telur bebek agar telur bisa menetas semua tidak mengalami kegagalan.


Memilih Telur Bebek Yang Layak Tetas 



1. Fertil (Dibuahi)


Telur bebek  layak tetas harus dihasilkan dari pembuahan antara pejantan dengan betina atau dengan kata lain si betina mendapatkan perkawinan dari si pejantan. Telur fertil ini didalamnya terdapat embrio. Contoh telur tidak fertil ( infertil) telur yang dihasilkan oleh betina tanpa mendapatkan perkawinan pejantan seperti telur bebek patelur.


2. Steril (Bersih)


Sebelum memasuki proses inkubasi maka di anjurkan telur tersebut dalam keadaan bersih tanpa ada kotoran yang menempel pada dinding cangkang. Alasan kenapa telur harus steril adalah untuk mengurangi resiko penyebaran bakteri oleh kotoran yang menempel pada cangkang ke bagian dalam mesin penetas dan telur lain yang di inkubasi.



3. Fresh (Segar)


Telur segar adalah telur yang di simpan tidak terlalu lama, semakin lama penyimpanan maka kualitas embrio didalamnya akan semakin menurun, batas ideal penyimpanan telur adalah dibawah 7 hari. Alasan lain waktu penyimpanan 7 hari ini bisa digunakan untuk mengumpulkan telur. Contohnya apabila produksi telur harian 5 butir maka apabila di kumpulkan salama 7 hari akan terkumpul sebanyak 35 butir.


4. Cangkang Tanpa Cacat


Tanpa cacat artinya cangkang telur yang hendak di inkubasi tidak dalam kondisi retak atau berlubang. Alasan nya telur dalam keadaan ratak apabila di inkubasi maka sangat beresiko pecah saat proses inkubasi di jalankan. Apabila hal ini terjadi maka mesin penetas telur tidak steril lagi.


Persiapan Memulai Proses Penetasan Telur Bebek


1. Pastikan Telur Memenuhi Semua Persyaratan


Telur harus memenuhi minimal 4 syarat atau kriteria layak tetas seperti penjelasan sebelumnya yakni fertil, steril, fresh dan cangkang tanpa cacat. Tujuan nya untuk mengurangi resiko kegagalan penetasan karena kualitas telur yang buruk sejak awal.


2. Pastikan Semua Komponen mesin penetas Berjalan Dengan Baik


Setiap komponen mesin penetas telur harus berjalan dengan baik sebelum memulai proses inkubasi telur. Mulai dari termostat, lampu pemanas, termometer/higrometer, nampan air hingga rak geser atau rak ayun. Tujuan nya untuk mengurangi resiko gangguan pada saat proses inkubasi di jalankan seperti komponen termostat yang eror, penggunaan termometer yang tidak cocok dan sebagainya.


3. Pastikan Kabel Sensor Termostat Di Tempat Yang Benar 


Peletakan kabel sensor yang benar adalah di atas rak yang terisi telur. Apabila mesin penetas penggunaan rak susun maka sebaiknya kabel sensor di letakkan diatas rak paling bawah. Alasan nya supaya suhu yang di hasilkan oleh pemanas dan di atur oleh termostat bisa sesuai dengan yang di butuhkan oleh telur yang di inkubasi.


4. Pastikan suhu dan kelembapan sudah ideal


Sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin penetas maka suhu dan tingkat kelembapan harus sudah ideal. Suhu ideal untuk penetasan telur bebek adalah 37-39 derajat celcius sedangkan untuk kebutuhan kelembapan telur bebek adalah 75-85%.

5. Peletakan Telur Bisa Posisi Berdiri Atau Tidur


Terdapat kelebihan dan kekurangannya masing-masing pada setiap posisi. Pemilihan posisi peletakan telur ini tergantung jumlah telur yang di Inkubasi. Penjelasan dua posisi peletakan telur ini hanya bisa di terapkan pada mesin penetas telur yang menggunakan kawat jaring sebagai tempat telurnya. Posisi Berdiri Lebih memaksimalkan isi pada rak penetasan, kekurangan nya rak diharuskan delam kondisi penuh. Posisi Tidur Posisi ini lebih aman untuk jumlah telur yang sedikit tapi kekurangan nya lebih memakan tempat.



Proses Mulai Penetasan Telur Bebek


1. Kontrol suhu dan kelembapan setiap harinya


Untuk memastikan bahwa proses inkubasi berjalan dengan baik maka anda perlu melakukan kontrol rutin terhadap suhu dan tingkat kelembapan pada ruangan Inkubasi. Pastikan bahwa suhu dan tingkat kelembapan selalu ideal sesuai dengan apa yang di butuhkan oleh si telur. Suhu ideal penetasan telur bebek 37-39 derajat celcius dan kelembapan untuk telur bebek  75-85%.


2. Lakukan proses pengayunan atau menggeser rak minimal 3x sehari


Pangayunan bertujuan untuk merangsang embrio supaya mau bergerak dan memastikan bahwa embrio tidak lengket ke satu posisi cangkang. Pengayunan rak minimal 3x dalam sehari dan pada jam yang konsisten, contoh setiap 8 jam sekali. Bagi anda yang menggunakan mesin penetas telur tipe Full otomatis digital atau Full system maka pengayunan/penggeseran rak sudah berjalan secara otomatis, jika menggunakan mesin penetas manual pembalikan minimal sehari satu kali.


3. Lakukan Proses Candling Minimal 3x Per Periode Inkubasi 


Candling atau peneropongan telur di lakukan minimal 3x dalam satu periode penetasan yakni pada setiap fase yang dilakukan. Ketiga fase tersebut adalah fase pembentukan embrio, fase perkembangan embrio dan fase penetasan. Telur memiliki 3 kondisi saat candling dilakukan yaitu kondisi dimana embrio hidup, kondisi dimana embrio mati dan kondisi dimana tidak ada embrio nya. Candling bertujuan untuk memastikan bahwa telur yang di inkubasi adalah telur yang memiliki embrio hidup.


Cara Melakukan Candling (Peneropongan)


Candling di lakukan dengan cara memberikan penerangan pada sebuah telur untuk melihat kondisi didalam telur tersebut, peneropongan bisa menggunakan senter HP atau senter mini. Peneropongan sebaiknya dilakukan di ruangan yang gelap untuk memudahkan kita dalam melihat kondisi didalam telur tersebut.


Anda akan mendapatkan Tiga kondisi telur saat di teropong 


Pertama: Embrio hidup

Ciri-ciri nya terdapat bintik hitam di bagian tengah kuning telur yang mana itu adalah embrionya, di sekeliling embrio terdapat pembuluh atau serabut darah. Semakin lama proses inkubasi maka ukuran embrio akan semakin besar.


Kedua: Embrio Mati

Ciri-ciri terdapat bintik hitam di bagian tengah kuning telur yang mana itu adalah embrionya, tapi di sekeliling embrio tidak ada pembuluh atau serabut darah. Terkadang juga hanya ada satu garis lingkarang merah di sekeliling embrio.


Ketiga: Tidak Ada Embrio

Ciri-ciri nya di Bagian dalam telur kosong dan hanya bening tanpa ada embrio. Telur yang kosong ini adalah telur yang infertil atau bukan di hasilkan dari pembuahan sperma pejantan. Peneropongan dilakukan pada hari ke 4 Hari Ke 14 dan Hari Ke 25 proses penetasan telur.


Mengenal Tiga Fase Dalam Proses Proses Penetasan Telur Bebek


Fase Pembentukan Embrio Dimulai pada hari ke-3 masa inkubasi telur. Fase Pembentukan Terjadi pada hari 1-3 dalam menetaskan telur. Fase Perkembangan Embrio dimulai pada hari ke 4 sampe 4 hari akhir proses inkubasi, lama proses penetasan telur bebek normal nya 28 hari sudah menetas semua. Pada hari ke 26 sampe 28 telur bebek mulai retak dan DOD mulai keluar. Perlu di perhatikan masa retak telur sampe anak bebek keluar sekitar 24 jam lebih  apabila lebih dari 24 jam DOD belum keluar anda boleh membantunya dengan membuka perlahan kulit telur nya agar DOD mudah keluar.


Agar cangkang telur bebek mudah retak usahaken kelembaban harus selalu stabil di 75% -85% jika kurang bisa mengakibatkan cangkang telur keras dan anak bebek kehabisan tenaga susah keluar sehingga mati di dalam cangakan. 

Demikian panduan  cara menetaskan telur bebek menggunakan mesin penetas semoga bermanfaat.