Panduan Lengkap Cara Menetaskan Telur Menggunakan Mesin Tetas

 
cara menetaskan telur


Cara menetaskan telur bisa di lakukan dengan dua cara pertama penetasan scara alami yaitu telur dierami oleh induk ayam betina selama kurang lebih 21 hari, penetasan scara alami ini masih banyak di pilih oleh peternak skala kecil dengan metode tradisional.

Kedua penetasan telur secara modern ini sudah mulai banyak di lirik oleh para peternak, namun faktanya 75 % proses penetasan telur modern menggunakan mesin penetas yang di lengkapi lampu pemanas, sangat di pengaruhi oleh keahlian yang dimiliki breeder (sebutan orang yang menetaskan telur), 25 % sisanya keberhasilan penetasan telur di pengaruhi  oleh kualitas komponen mesin penetas telur yang di gunakan.

Ada baik nya sebelum anda melakukan penetasan telur mari simak panduan lengkap cara menetaskan telur menggunakan mesin penetas berikut ini:

Penyiapan Telur Sebelum  Di Tetaskan

Pilih telur yang berkualitas tinggi jangan asal-asalan dalam memilih telur agar menghasilkan daya tetas tinggi, ciri-ciri telur yang bagus untuk di tetaskan sebagai berikut :

1. Berat Telur

Berat telur yang di tetaskan sangat berpengaruh terhadap kualitas anak yang di hasilkan. Pengalaman para penetas menunjukan bahwa telur dengan berat kuarng dari 40 gram memiliki daya tetas lebih rendah di bandingkan dengan telur yang memiliki berat sekitar 40-60 g.

Berat telur yang seragam akan menghasilkan anak hasil tetasan seragam pula. Intinya pemilihan telur sangat penting dilakukan sebelum penetasan berlangsung.

2. Kebersihan Telur

 Cangkang telur yang kotor akan memiliki daya tetas rendah dari pada telur yang bersih. Meskipun tampak tertutup rapat, kulit telur sebenarnya memiliki pori-pori yang bisa di tembus oleh udara dan kuman penyakit.

Jika cangkang telur kotor, maka kuman penyakit akan leluasa masuk kedalam telur dan mengganggu proses perkembangan embrio sehingga mati di tengah jalan dalam proses penetasan telur.

Selain itu, kotoran juga bisa menyumbat sirkulasi udara. Oleh sebab itu sebaik nya telur di bersihkan terlebih dahulu menggunakan kain, yang di basahi sedikit dengan air hangat atau alkohol 70% dan jenis disinfektan lainnya.

3. Masa Simpan Telur

Hasil penelitian menunjukan bahwa daya tetas telur yang disimpan kurang dari 10 hari lebih tinggi di banding kan dengan telur tetas yang disimpan lebih dari 10 hari. Telur yang disimpan terlalu lama apalagi dalam kondisi lingkungan yang kurang baik, bisa menyebabkan penurunan berat akibat besar nya rongga udara.

Selain itu, kadar karbon dioksida(CO²) dan air nya meningkat, sehingga isi sel telur semakin encer dan daya tetas menurun. Penyimpanan telur yang ideal untuk mempertahankan daya tetas nya adalah pada kisaran 10-18°c dan kelembaban 60-75%. Cara penyimpanan telur yang benar adalah rongga udara atau yang bagian tumpul berada diatas dan tempat penyimpanan bisa menggunakan egg tray.

4. Ratio Induk Jantan dan Betina

 Idealnya, ratio induk jantan dan betina adalah 1:6. Artinya, seekor pejantan hanya mengawini sekitar 6 ekor indukan betina. Umur induk yang di anjurkan adalah telah berumur lebih dari 12 bulan, walaupun induk jantan sudah mampu mengawini betina pada umur 9-10 bulan, dan induk betina telah sanggup memproduksi telur pada umur 6-7 bulan.

5. Nutrisi Indukan Tercukupi


 Apabila telur yang anda tetaskan hasil dari indukan sendiri sebaik nya perhatikan nutrisi yang terkandung dalam pakan, berikan pakan yang mengandung banyak nutrisi agar telur yang di hasilkan berkualitas bagus. Pada proses penetasan telur yang kurang nutrisi akan mengalami kegagalan  seperti embrio mati di tengah, doc mati ketika cangkang sudah retak dan daya tahan tubuh rendah sehingga doc mudah mengalami kematian, maka dari itu berikan lah pakan yang bernutrisi tinggi bisa dari pakan pabrikan atau pakan hasil fermentasi anda juga bisa melakukan fermentasi dedak padi menggunakan em4 atau jenis bahan lain nya.

Kemudian setelah Telur sudah dipersiapkan tahap selanjutnya yaitu mempersiapkan Mesin Penetas telur, untuk jenis penetas telur bebas tergantung anda mau menggunakan mesin penetas telur manual atau mesin penetas telur otomatis.

Sebelum mesin penetas telur di gunakan sebagaimana fungsinya, ada yang harus dipersiapkan agar penetasan berjalan lancar.

  1. Pastikan semua komponen mesin tetas lengkap dan berpungsi dengan baik seperti lampu pemanas, pengukur suhu dan kelembaban.
  2. Sebelum digunakan, bersihkan terlenih dahulu mesen pentas dari kuman dan bibit penyakit dengan menggunakan desinfektan.
  3. Hidupkan mesin penetas 24 jam setelah itu baru telur di masukan dan setting suhu dan kelembaban.
  4. Setting suhu dan kelembaban

Setiap jenis telur memiliki kebutuhan suhu dan telur yang berbeda-beda. Sebelum nya perlu anda ketahui terlebih dahulu bahwa ada 3 jenis unggas di dunia ini yang di petakan dari segi habitat dan karakter nya yakni unggas Ayam, Unggas Air dan Unggas Terbang.

Unggas Ayam (ayam, kalkun & puyuh) 

Suhu 37-38°c. Kelembaban 50-60%.

 

Unggas Air (Bebek, entog dan angsa) 

Suhu 37-38°c. Kelembaban 75-85%.

 

Unggas Terbang (burung) 

Suhu 36-37°c. Kelembaban 60-70%


Kemudian langkah cara menetaskan telur selanjutnya, setelah komponen mesin penetas sudah siap masukan telur ke mesin penetas. Setelah 4 hari di mesin penetas lakukan candling telur atau teropong telur. Peneropongan telur minimal dilakukan 3 kali.

Untuk masa ingkubasi telur ayam 21 hari yaitu di hari ke-4, 15 dan 18. Masa ingkubasi telur bebek 28 hari yaitu di hari ke-4, 15 dan 25. Masa ingkubasi telur entok 35 hari yaitu di hari ke-4, 15 dan 30.

Kegiatan teropong telur ini wajib dilakukan pada setiap proses penetasan telur, tujuan nya untuk mengetahui mana telur yang fertil (ada embrio ny) dan infertil (tidak ada embrionya ) untuk telur yang fertil dilanjutkan Penetasan nya dan yang infertil kita ambil di keluarkan.

Ciri-ciri telur yang fertil terlihat adanya titik hitam dibagian tengah kuning telur yang itu embrio nya. Kemudian di sekeliling embrio terdapat serabut urat berwarna merah tua. Proses peneropongan telur dilakukan minimal 3 kali dalam proses penetasan.

Langkah selanjutnya lakukan bulak-balik telur

Kegiatan ini memang sangat membutuhkan kesabaran. Bulak-balik telur dilakukan mulai hari ke-4 sampai ke 18 untuk telur ayam. Dalam 1 hari minimal 3 kali telur dibalik. Jika ingin hasil yang lebih baik, telur bisa dibalik setiap 3 sampai 4 jam sekali. Berdasarkan pengalaman, pembalikan telur 3 jam sekali memberikan daya tetas sampai 30%.

Perlu di ketahui tujuan dari pembalikan ini adalah untuk menjaga supaya embrio tidak lengket ke posisi satu cangkang saja, oleh karena itu pembalikan dengan adanya pembalikan telur ini akan merangsang embrio supaya mau bergerak dan tentu untuk mengurangi resiko lengket pada dingding cangakang. Apabila embrio lengket ke dinding cangakang, maka dia akan kesulitan keluar dari telur dan pada akhir nya kehabisan oksigen dan tenaga lalu mati.

Langkah Selanjutnya Pindahkan Anak Ayam Ke Bok DOC

Kemudian setelah anak ayam sudah menetas, biarkan beberapa jam sampai bulu-bulunya mulai mengering, kemudian segera pindahkan ke tempat lain yang telah di persiapkan, seperti kardus, boks yang di beri alas koran dan di beri lampu penghangat. 

Anak ayam jangan dibiarkan terlalu lama di mesin penetas, karena bisa menghalangi telur lainnya yang belum menetas.

Demikian panduan lengkap cara menetaskan telur menggunakan mesin penetas semoga bermanfaat.